Rabu, 08 April 2015

Fenomena Bambang Pamungkas

QNB League secara resmi dibuka, Sabtu (4/4/2015). Nama Bambang Pamungkas menjadi sendiri di laga pembuka tersebut. Tiga buah gol diceploskan Bambang ke gawang Arema Cronus. Bagaimana sebenarnya sepak terjang Bambang?

“Awas ada Bepe,” begitu kira-kira ungkapan yang wajib diwaspadai pemain-pemain semua klub di QNB League ketika pemain veteran itu mendekati area berbahaya. Lengah sedikit saja, Bepe atau Bambang Pamungkas bisa menghadirkan mimpi buruk.
Drama hujan gol di Stadion Kanjuruhan kala Persija menantang Arema Cronus, Sabtu (4/4/2015) lalu menjadi saksi kehebatan Bepe belum habis dimakan usia. Dia menjadi bintang dalam laga berakhir imbang 4-4 itu.

Hattrik pemegang 83 caps di tim Garuda itu benar-benar membungkam ribuan Aremania yang berharap tim kesayangannya mendulang poin penuh di laga perdana QNB League.
Pelatih Arema Cronus Suharno pun dibuat geleng kepala setelah ambisinya mendulang poin penuh, buyar akibat penampilan cemerlang Bepe. Suharno mengaku begitu terpukul dengan kehadiran tiga gol dari kaki juru gedor Macan Kemayoran itu. Apalagi gol Bepe semuanya tercipta lewat eksekusi bola mati.

“Jika pemain fokus, tiga gol dari bola mati itu tidak akan terjadi,” kata Suharno saat memberi keterangan pers seusai pertandingan.
“Hasil ini bukan kesalahan pemain. Apalagi jika dikatakan kesalahan pemain belakang, Saya tidak setuju. Tim pelatih akan melakukan evaluasi total setelah pertandingan ini,” ujar Suharno menyesalkan hasil imbang yang diraih timnya.

Di usia 34 tahun, Bepe pantas dikatakan sebagai serdadu tua. Tapi kemampuannya tetap sejajar bahkan mungkin berada di atas rata-rata penyerang klub-klub di kompetisi kasta tertinggi nasional. Tak heran apabila, rekan setimnya, Ismed Sofyan, begitu memujanya. Ismed secara blak-blakan mengaku rekan setimnya itu tetap merupakan penyerang berbahaya di kompetisi Tanah Air.
Pelatih Rahmat Darmawan rasanya juga tidak sia-sia memboyong kembali pemain berpostur 170 sentimeter itu ke hadapan The Jakmania. Pemilik nomor abadi 20 di Persija itu telah membuktikan tak ingin berhenti untuk terus mengukir gol demi gol pada tim yang dia bela.
Musim lalu, dia juga membuktikan profesionalisme dan kehebatannya pembunuh di lini depan. Bepe mengukir dua gol pada debutnya bersama Pelita Bandung Raya. Hebatnya, dua gol itu dia ceploskan ke gawang tim yang membesarkan namanya, Persija Jakarta.

Selain tendangan kaki kiri, salah satu ciri khas Bepe adalah akurasi sundulan kepala. Jumping yang tinggi mengikis kelemahan postur tubuh mungil yang dia miliki.
Tak ayal, bek-bek lawan yang berpostur tinggi tegap pun kerap kalah duel udara.
Kecemerlangan Bepe sudah terbukti sejak musim pertamanya di percaturan sepak bola nasional. Bambang menjaringkan 24 gol pada musim pertamanya di Liga Indonesia walaupun tim yang diwakilinya Persija Jakarta gagal ke babak akhir. Saat musim tersebut berakhir, Bambang bergabung dengan sebuah tim Divisi Tiga Belanda, EHC Norad.

Namun masalah keluarga dan kegagalan dalam menyesuaikan diri dengan cuaca sejuk Eropa menyebabkan beberapa bulan setelah itu, EHC Norad meminjamkan Bambang kembali kepada Persija sebelum kedua-dua pihak mengakhiri kontrak atas persetujuan bersama.
Pada 2005 Bambang menandatangani kontrak dengan Selangor FC. Pada tahun itu dia menjadi pencetak gol terbanyak Liga Malaysia dengan 22 gol. Pada Musim 2007 ia kembali memperkuat Persija Jakarta di Liga Indonesia.
Pada 2010 ia hendak menjalani masa trial di Selandia Baru, klub Wellington Phoenix FC tetapi gagal untuk mengamankan kontrak.
Pada 9 Desember 2013, ia menandatangani kontrak berdurasi satu tahun dengan Pelita Bandung Raya. Dia mencetak dua gol debut bagi klubnya saat melawan Persija dan pertandingan berakhir dengan hasil imbang 2-2.

Penampilan pertama Bambang bersama Timnas senior adalah pada 2 Juli 1999 dalam pertandingan persahabatan melawan Lithuania. Bambang, yang saat itu baru berusia 18 tahun, berhasil menciptakan sebuah gol dalam pertandingan yang berakhir seri 2-2.

Pada tahun 2002, Bambang menjadi pencetak gol terbanyak dengan delapan gol dari enam penampilan sekaligus membantu Indonesia menjadi runner up Piala Tiger 2002. Pada 10 Juli 2007, ketika pertandingan Indonesia-Bahrain, ia mencetak gol, memastikan Indonesia menang 2-1.
Saat ini Bambang menjadi pemegang rekor penampilan terbanyak (caps) dan Top Skorer untuk Indonesia dengan 77 penampilan dan 36 gol sesuai dengan pertandingan katagori A FIFA. Tetapi jika mengikutkan pertandingan Non-FIFA (termasuk melawan Klub dan Tim Nasional U-23) maka penampilan Bambang adalah 88 dengan 42 gol.

Kendati masih bertaji sebagai pemain subur, Bepe memutuskan tidak ingin berkostum Timnas lagi. Pada 1 April 2013, dia menyatakan pensiun dari Timnas Indonesia.

Follow : @BepeNews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar