Bambang Pamungkas
Bintang sepak bola Indonesia, Bambang Pamungkas berbagi cerita mengenai karier sebagai pesepakbola profesional kepada anak-anak usia dini 8 sampai 12 tahun di lingkungan kantor Kompas Gramedia, Palmerah, Jakarta.
Mantan pemain Persija Jakarta itu mengenal sepak bola mulai dari usia 2 tahun. Miswanto selaku ayah dari Bambang Pamungkas
mengenalkannya kepada cabang olahraga populer itu. Dia pun masih ingat
semasa kecil sering bermain sepak bola tanpa menggunakan sepatu.
“Melihat anak-anak jadi ingat
sewaktu masih kecil 24 tahun silam. Saya tak pernah berpikir jadi
pesepak bola, awalnya ingin jadi guru. Sepak bola profesi kecelakaan
buat saya,” ujar anak keenam dari tujuh bersaudara itu di rumah kreasi
Kompas Gramedia, Sabtu (6/7/2013).
Bambang Pamungkas bergabung
dengan Sekolah Sepak Bola Unggaran Serasi pada 1989 sampai 1993. Setelah
itu, dia bergabung dengan Persada Utama Unggaran (1993-1994) dan
Persikas Apacinti Semarang (1994-1996). Baru setelah itu berkarier
sebagai pemain profesional selepas masuk seleksi Diklat Salatiga
(1996-1999).
Persija Jakarta sebagai salah
satu klub terbesar di Indonesia tertarik untuk mendatangkan Bepe pada
tahun 1999. Selama lebih dari 10 tahun dia memperkuat klub berjuluk
Macan Kemayoran. Gelar liga Indonesia pun berhasil diraih pada tahun
2001.
Bepe tak hanya berkarier di
Indonesia, tetapi juga pernah memperkuat klub luar negeri, seperti Ehc
Hoensbroek Norad Holland (2000) dan merumput di Selanggor FC
(2005-2007).
“Setelah satu tahun berkarier
sebagai pesepak bola profesional, akhirnya baru terpikir menjadi pemain
timnas. Faktanya saya mampu mencapai itu, 10 tahun menggapai timnas,”
ujarnya.
Bambang Pamungkas kini sudah
memutuskan pensiun dari sepak bola profesional. Dia lebih banyak
meluangkan waktu untuk memberikan pelatihan sepak bola atau mengisi
seminar ke berbagai kota.
Kepada generasi muda di
Indonesia, Bepe berpesan supaya memaksimalkan kemampuan yang dimiliki
dan berikan komitmen atas apa yang ingin dicapai. Sepakbola selain
menyengkan, itu juga hutan belantara yang banyak cobaan. Menguji
karakter seseorang baik di dalam maupun di luar lapangan.
“Moto hidup saya, jangan pernah
berhenti bermimpi. Awali semua dengan cara yang benar. Mungkin suatu
saat nanti adik-adik akan menggantikan saya. Siapa tau saat saya melatih
timnas anak-anak ini yang saya latih,” harapnya.
#Salam Bepelovers20 || @ey_bepe20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar