10 Pemain Ikon Sepakbola Indonesia
10 Pemain Ikon Sepakbola Indonesia
1.Ramang
Sosok penyerang mungil ini disebut FIFA sebagai orang Indonesia yang
menginspirasi kesuksesan tahun 1950-an. Tertulis di situs resmi badan
sepakbola dunia tersebut, Ramang dianggap pemain yang mengantar sukses
timnas Indonesia di level internasional, dengan membawa Merah Putih
menahan imbang Uni Soviet di ajang Olimpiade Melbourne 1958, yang kala
itu diperkuat penjaga gawang terbaik dunia, Lev Yashin. Tak sampai di
situ, saat memulai debut pada 1952, sosok yang meninggal pada 26
September 1987 ini sempat mengemas 19 gol hanya dari enam laga.
2.Sucipto Suntoro
Sucipto Suntoro alias Si Gareng, pernah begitu ditakuti di kawasan Asia.
Namanya mulai mencuat ketika ia memperkuat Persija yang berujicoba ke
Eropa pada usia 16 tahun, dan mengikuti Pelatnas PSSI untuk menghadapi
Piala Yunior Asia 1959. Berpengalaman melawan lawan-lawan dari Eropa,
Gareng sempat ditawari bergabung dengan juara Bundesliga Jerman Werder
Bremen pada 1965, setelah sebelumnya memberi impresi dalam kekalahan 6-5
di laga uji coba. Prestasi paling mentereng dari Gareng adalah ketika
membawa Indonesia menjadi juara ketiga Piala Yunior Asia 1959, dengan
mencatatakan diri sebagai top skor berkat torehan 14 gol, serta terpilih
sebagai pemain All-Star Asia musim 1967/68.
3.Ronny Pattinasarani
Ronny Pattinasarani merupakan salah satu pemain sepakbola kenamaan
Indonesia. Berkarier di akhir 60-an hingga 80-an awal, pria yang lahir
di Makassar tersebut menjadi salah satu sosok yang disegani. Memulai
karier di PSM Makssar pada 1968, pria yang berposisi sebagai playmaker
tersebut lantas berkembang menjadi pemain papan atas. Berbagai
penghargaan pernah ia raih seperti terpilih sebagai All-Star Asia 1982,
Olahragawan Terbaik Nasional 1976 dan 1981, Pemain Terbaik Galatama 1979
dan 1980, serta meraih Medali Perak SEA Games 1979 dan 1981.
4.Yudo Hadianto
Sosoknya dianggap sebagai penjaga gawang terbaik di kawasan Asia. Berkat
ketenangan dan ketangkasannya di bawah mistar, tim Merah Putih yang ia
huni pernah disegani di era 1960 hingga 1970-an. Pria kelahiran Solo, 71
tahun silam ini juga sempat menahan beberapa serbuan dari klub luar
negeri, seperti Leeds United, Benfica dan Dynamo Moskwa dalam sebuah
partai persahabatan.
5.Richi Yacobi
Ricky Yacobi adalah mantan pesepakbola nasional. Lahir di Medan pada
1963, ia biasa memainkan peran sebagai seorang striker, dan sempat
menjadi bintang di era 1980-an. Disamakan dengan legenda Jerman Paul
Breitner, Ricky lama bermain untuk Arseto Solo, BPD Jateng dan PSIS
Semarang, namun di suatu kesempatan pada 1988, ia pernah bermain di klub
luar negeri, tepatnya Jepang, dengan membela FC Matsushita, atau yang
kini lebih dikenal dengan nama Gamba Osaka. Di timnas sendiri, ia
mencatatkan namanya dengan menjadi kapten untuk gelaran Asian Games
1986, yang di mana Indonesia menempati posisi runner-up Grup C, namun
kemudian kandas di semi-final kala jumpa Korea Selatan.
6.Ansyari Lubis
Ansyari Lubis, atau yang akrab disapa Uwak, adalah mantan pemain
sepakbola nasional. Mengawali karier di PSKTS Tebing Tinggi pada 1989,
sosok berpostur 160 cm tersebut langsung mencuri perhatian Medan Jaya di
tahun yang sama. Dari sana ia kemudian hijrah ke klub Pelita Jaya pada
1993, dengan disertai status pemain termahal, lantaran ditebus senilai
Rp25 juta -- kala itu. Berkat kecemerlangannya di klub, ia pun dipanggil
masuk timnas, dan berkarier dari 1995 hingga terakhir ikut membela
Merah Putih di ajang kualifikasi Piala Dunia 1998. Setelah sekian lama
bermain, mantan pemain PSDS Deliserdang itu resmi mengundurkan diri pada
2011 bersama Pro Titan.
7.Widodo C Putro
Era 1990-an menjadi panggung bagi Widodo C. Putro. Selain menjadi
legenda di Petrokimia Putra, ia pun layak disebut sebagai legenda bagi
tim nasional Indonesia. Suatu ketika, pria yang pernah membesut timnas
U-23 tersebut melesakkan gol salto, yang dianggap sebagai yang terbaik,
saat jumpa Kuwait di Piala Asia 1996. Berposisi sebagai penyerang,
Widodo telah mengoleksi 55 caps untuk timnas senior, dengan
mencatat 15 gol. Selain itu, ia juga pernah dinobatkan sebagai pemain
terbaik Liga Indonesia 1994/95, yang seolah menjadi bukti kebesaran
namanya.
8.Kurniawan D Yulianto
Kurniawan atau Si Kurus, adalah striker tajam yang pernah mengenakan
seragam Merah Putih. 31 gol dari 60 laga menjadi bukti keganasannya
ketika membela timnas Senior dari 1995 hingga 2006. Saat masih muda,
pria kelahiran Magelang itu sempat mengasah kemampuan di luar negeri,
dengan membela FC Luzern di Swiss, setelah sebelumnya menimba ilmu di
proyek Primavera.
9.Bambang Pamungkas
Siapa yang tak kenal Bambang Pamungkas atau Bepe? Meski kini telah
menyatakan undur diri dari panggung internasional, sosoknya layak
disebut sebagai salah satu pemain terbaik di generasinya. Berposisi
sebagai striker, legenda Persija Jakarta berusia 32 tahun itu juga
merupakan top skor untuk tim Merah Putih, dengan menggelontorkan 37 gol
dari 85 laga. Selama berkarier, Bepe juga sempat merasakan manisnya
gelar juara Liga Indonesia 2001, dan treble bersama klub Malaysia, Selangor FA pada 2005.
10.Boaz Saloza
Boaz memperkenalkan diri di panggung sepakbola nasional pada usia muda,
dengan membela Persipura Jayapura dari 2004 hingga kini. Mengawali
karier timnas dengan membela Merah Putih di ajang kualifikasi Piala
Dunia 2006 saat jumpa Turkmenistan di medio 2004, Boci, panggilan
akrabnya, turut menjadi bintang di ajang Piala AFF 2004.
Pria
berusia 27 tahun yang baru saja menjadi sarjana itu juga merupakan
striker tajam ketika tampil membela klubnya, tim Mutiara Hitam. Tengok
saja gelar top skor musim 2008/09 dan 2010/11 yang pernah ia rasakan,
yang di mana hal itu menjadi bukti sahih ketajamannya di atas lapangan.
Catatan : Ini Versi Menurut Saya ;) Mohon Maaf Bila Ada Yang Salah .. !!
Saya Juga Minta Masukan Dari Anda Urutan Yang Benar dan Siapa Saja Pemain nya !!
#Terimakasih
#Salam Bepelovers20 || @ery_bepe20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar