Jumat, 28 Juni 2013

10 Pemain Ikon Sepakbola Indonesia

10 Pemain Ikon Sepakbola Indonesia 

1.Ramang 

 Sosok penyerang mungil ini disebut FIFA sebagai orang Indonesia yang menginspirasi kesuksesan tahun 1950-an. Tertulis di situs resmi badan sepakbola dunia tersebut, Ramang dianggap pemain yang mengantar sukses timnas Indonesia di level internasional, dengan membawa Merah Putih menahan imbang Uni Soviet di ajang Olimpiade Melbourne 1958, yang kala itu diperkuat penjaga gawang terbaik dunia, Lev Yashin. Tak sampai di situ, saat memulai debut pada 1952, sosok yang meninggal pada 26 September 1987 ini sempat mengemas 19 gol hanya dari enam laga. 

 

 2.Sucipto Suntoro 

Sucipto Suntoro alias Si Gareng, pernah begitu ditakuti di kawasan Asia. Namanya mulai mencuat ketika ia memperkuat Persija yang berujicoba ke Eropa pada usia 16 tahun, dan mengikuti Pelatnas PSSI untuk menghadapi Piala Yunior Asia 1959. Berpengalaman melawan lawan-lawan dari Eropa, Gareng sempat ditawari bergabung dengan juara Bundesliga Jerman Werder Bremen pada 1965, setelah sebelumnya memberi impresi dalam kekalahan 6-5 di laga uji coba. Prestasi paling mentereng dari Gareng adalah ketika membawa Indonesia menjadi juara ketiga Piala Yunior Asia 1959, dengan mencatatakan diri sebagai top skor berkat torehan 14 gol, serta terpilih sebagai pemain All-Star Asia musim 1967/68. 

 

3.Ronny Pattinasarani

 Ronny Pattinasarani merupakan salah satu pemain sepakbola kenamaan Indonesia. Berkarier di akhir 60-an hingga 80-an awal, pria yang lahir di Makassar tersebut menjadi salah satu sosok yang disegani. Memulai karier di PSM Makssar pada 1968, pria yang berposisi sebagai playmaker tersebut lantas berkembang menjadi pemain papan atas. Berbagai penghargaan pernah ia raih seperti terpilih sebagai All-Star Asia 1982, Olahragawan Terbaik Nasional 1976 dan 1981, Pemain Terbaik Galatama 1979 dan 1980, serta meraih Medali Perak SEA Games 1979 dan 1981. 

 

 4.Yudo Hadianto

Sosoknya dianggap sebagai penjaga gawang terbaik di kawasan Asia. Berkat ketenangan dan ketangkasannya di bawah mistar, tim Merah Putih yang ia huni pernah disegani di era 1960 hingga 1970-an. Pria kelahiran Solo, 71 tahun silam ini juga sempat menahan beberapa serbuan dari klub luar negeri, seperti Leeds United, Benfica dan Dynamo Moskwa dalam sebuah partai persahabatan.

 

5.Richi Yacobi 

 Ricky Yacobi adalah mantan pesepakbola nasional. Lahir di Medan pada 1963, ia biasa memainkan peran sebagai seorang striker, dan sempat menjadi bintang di era 1980-an. Disamakan dengan legenda Jerman Paul Breitner, Ricky lama bermain untuk Arseto Solo, BPD Jateng dan PSIS Semarang, namun di suatu kesempatan pada 1988, ia pernah bermain di klub luar negeri, tepatnya Jepang, dengan membela FC Matsushita, atau yang kini lebih dikenal dengan nama Gamba Osaka. Di timnas sendiri, ia mencatatkan namanya dengan menjadi kapten untuk gelaran Asian Games 1986, yang di mana Indonesia menempati posisi runner-up Grup C, namun kemudian kandas di semi-final kala jumpa Korea Selatan. 

 

6.Ansyari Lubis 

 Ansyari Lubis, atau yang akrab disapa Uwak, adalah mantan pemain sepakbola nasional. Mengawali karier di PSKTS Tebing Tinggi pada 1989, sosok berpostur 160 cm tersebut langsung mencuri perhatian Medan Jaya di tahun yang sama. Dari sana ia kemudian hijrah ke klub Pelita Jaya pada 1993, dengan disertai status pemain termahal, lantaran ditebus senilai Rp25 juta -- kala itu. Berkat kecemerlangannya di klub, ia pun dipanggil masuk timnas, dan berkarier dari 1995 hingga terakhir ikut membela Merah Putih di ajang kualifikasi Piala Dunia 1998. Setelah sekian lama bermain, mantan pemain PSDS Deliserdang itu resmi mengundurkan diri pada 2011 bersama Pro Titan. 

 

 7.Widodo C Putro

 Era 1990-an menjadi panggung bagi Widodo C. Putro. Selain menjadi legenda di Petrokimia Putra, ia pun layak disebut sebagai legenda bagi tim nasional Indonesia. Suatu ketika, pria yang pernah membesut timnas U-23 tersebut melesakkan gol salto, yang dianggap sebagai yang terbaik, saat jumpa Kuwait di Piala Asia 1996. Berposisi sebagai penyerang, Widodo telah mengoleksi 55 caps untuk timnas senior, dengan mencatat 15 gol. Selain itu, ia juga pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik Liga Indonesia 1994/95, yang seolah menjadi bukti kebesaran namanya. 

 

8.Kurniawan D Yulianto

Kurniawan atau Si Kurus, adalah striker tajam yang pernah mengenakan seragam Merah Putih. 31 gol dari 60 laga menjadi bukti keganasannya ketika membela timnas Senior dari 1995 hingga 2006. Saat masih muda, pria kelahiran Magelang itu sempat mengasah kemampuan di luar negeri, dengan membela FC Luzern di Swiss, setelah sebelumnya menimba ilmu di proyek Primavera. 

 

 9.Bambang Pamungkas

Siapa yang tak kenal Bambang Pamungkas atau Bepe? Meski kini telah menyatakan undur diri dari panggung internasional, sosoknya layak disebut sebagai salah satu pemain terbaik di generasinya. Berposisi sebagai striker, legenda Persija Jakarta berusia 32 tahun itu juga merupakan top skor untuk tim Merah Putih, dengan menggelontorkan 37 gol dari 85 laga. Selama berkarier, Bepe juga sempat merasakan manisnya gelar juara Liga Indonesia 2001, dan treble bersama klub Malaysia, Selangor FA pada 2005. 

 

 10.Boaz Saloza

Boaz memperkenalkan diri di panggung sepakbola nasional pada usia muda, dengan membela Persipura Jayapura dari 2004 hingga kini. Mengawali karier timnas dengan membela Merah Putih di ajang kualifikasi Piala Dunia 2006 saat jumpa Turkmenistan di medio 2004, Boci, panggilan akrabnya, turut menjadi bintang di ajang Piala AFF 2004.

Pria berusia 27 tahun yang baru saja menjadi sarjana itu juga merupakan striker tajam ketika tampil membela klubnya, tim Mutiara Hitam. Tengok saja gelar top skor musim 2008/09 dan 2010/11 yang pernah ia rasakan, yang di mana hal itu menjadi bukti sahih ketajamannya di atas lapangan. 

 

Catatan : Ini Versi Menurut Saya ;) Mohon Maaf Bila Ada Yang Salah .. !! 

Saya Juga Minta Masukan Dari Anda Urutan Yang Benar dan Siapa Saja Pemain nya !! 

#Terimakasih


#Salam Bepelovers20 || @ery_bepe20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar